Minggu, 19 April 2020

KELAS MAYA EDMODO 2

tiktamka.blogspot.com

Minggu, 12 April 2020

KELAS MAYA

tiktamka.blogspot.com


Kelas Maya


Pembelajaran dengan memanfaatkan kelas maya (cyber class) merupakan sebuah upaya untuk mendorong pembelajaran yang dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran dalam kelas maya bukanlah menggantikan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan bersama guru di kelas, tetapi dengan memanfaatkan kelas maya akan mendapatkan tambahan atau pengayaan (enrichment) materi yang akan melengkapi pembelajaran konvensional. Dengan model pembelajaran seperti ini, akan didorong untuk lebih aktif dan kreatif. Aktif dan kreatif mengandung pengertian bahwa dalam kelas maya diharapkan untuk mencari, membaca, dan memahami materi dari berbagai sumber belajar digital, disamping untuk menyimpulkan, mencipta, dan berbagi baik pengetahuan yang telah didapatkan maupun hasil karya yang telah dibuat kepada kawan-kawan. Selain itu, berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok secara virtual juga diharapkan untuk dilakukan.

1.  E-learning 
Dalam pembelajaran, teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pembelajaran, meningkatkan pemerataan dalam kecepatan belajar, serta meningkatkan efisiensi pembelajaran. Oleh karena itulah, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Ada enam potensi kunci dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam rangka revolusi pembelajaran. 
a.       Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam skala global.  
Selama memanfaatkan koneksi internet, akan didapatkan informasi apapun yang tersedia dalam world wide web (www). Dalam mencari informasi, juga tidak akan merasa kesulitan berkat bantuan mesin pencari seperti Google atau Bing.  
b.      Fleksibilitas - belajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja 
Dengan cara belajar yang terjadwal dalam kelas yang dilaksanakan selama ini (kelas konvensional), guru adalah sumber belajar utama bagi siswa. Akan tetapi dengan kelas konvensional yang diperkaya dengan TIK, memiliki kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan harus belajar dan tempat untuk belajar, selama dapat menggunakan komputer dan mengakses internet.  
c.       Interaksi - evaluasi belajar dapat dilaksanakan seketika dan mandiri 
Dengan memanfaatkan TIK, dapat mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, maupun mengerjakan ujian dimanapun dan kapanpun yang inginkan. Dalam beberapa model ujian, dimungkinkan juga untuk mendapatkan hasil penilaian maupun umpan balik secara otomatis, sehingga tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil penilaian ujian.  
d.      Kolaborasi - penggunaan perangkat diskusi dapat mendukung pembelajaran kolaborasi di luar ruang kelas  
Dengan memanfaatkan perangkat diskusi melalui internet, dapat berkomunikasi, berdiskusi, bertukar pendapat, baik mengenai sebuah ide, permasalahan, maupun solusidengan rekan atau guru. Dengan perangkat ini juga dapat membuat kelompok belajar. Dalam kelompok ini akan dapat berbagi ide maupun sumber belajar antarteman.   
e.   Peluang pengembangan - konten digital dapat terus-menerus dikembangkan sehingga dapat memperkaya pembelajaran dalam kelas konvensional 
Dalam kelas konvensional, siswa dan guru harus berada dalam ruangan yang sama. Akan tetapi dengan memanfaatkan TIK, guru dapat memberikan instruksi dari tempat tertentu dan siswa tetap dapat mengikuti instruksi guru walaupun berada di tempat yang berbeda.  
f.       Motivasi - multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik.  
Dengan TIK, siswa dan guru akan mendapatkan berbagai sumber belajar. Salah satu sumber belajar tersebut adalah video atau animasi yang menjelaskan konsep atau peristiwa tertentu. Dengan bantuan media ini, siswa akan mendapatkan ilustrasi/gambaran yang lebih nyata dan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.  
Lingkungan belajar yang mewadahi peran teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran inilah yang disebut dengan e-learning. Derek Stockley (2003) mendefinisikan e-learning sebagai penyampaian program pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan dengan menggunakan sarana elektronik. Senada dengan Stockley, dalam Bahan Ajarnya E-Learning – A Guidebook of Principles, Procedures, and Practices, Som Naidu (2006) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan secara sengaja jaringan TIK dalam proses belajar mengajar. Selain e-learning, beberapa istilah juga digunakan untuk mendefinisikan model belajar mengajar tersebut yaitu online learning, virtual learning, maupun network atau web-based learning.  

2.  Model e-learning 

E-learning dapat diselenggarakan dengan berbagai model (Rashty,1999). 
a         Model Adjunct 
Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran tatap muka di kelas. Model ini dapat dikatakan sebagai model tradisional plus karena keberadaan e-learning hanya sebagai pengayaan atau tambahan saja.  
b        Model Mixed/Blended 
Model ini menempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembelajaran. Misalnya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring, sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi, Bersin (2004) berpendapat bahwa model blended learning merupakan gabungan dari model adjunct dan mixed, sehingga sedikit atau banyak porsi dari e-learning, dalam pembelajaran tatap muka, seluruh proses tersebut merupakan blended learning.  
c         Model Daring Penuh/Fully Online 
Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses pembelajaran mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah satu contoh model ini adalah open course ware yang dikelola oleh Massachusetts Institut of Technology (MIT) di laman http://ocw.mit.edu/index.htm, online course edx dengan berbagai pembelajaran daring yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia pada https://www.edx.org/, pembelajaran daring (online course) yang dipelopori oleh Universitas Harvard, Coursera di laman https://www.coursera.org/, atau online course iversity yang dikelola oleh berbagai universitas di Jerman di laman https://iversity.org/.  
Dengan kata lain, e-learning dapat berfungsi sebagai:  
1) tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement)
2) pengganti sebagian pembelajaran (complement)
3) pengganti seluruh pembelajaran (replacement)
E-learning yang dimaksud dalam konteks Simulasi Digital pada SMK adalah elearning sebagai supplement.

Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung, yaitu:
a         Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet. 
b        Perangkat lunak (software): Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), Social Learning Network (SLN). 
c         Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet. 
d        Konten pembelajaran.
e         Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.



Dalam rangka membedakannya dengan kelas konvensional, sebuah kelas dalam lingkungan belajar berbasis TIK dikenal pula dengan istilah kelas maya (cyber class).Dalam kelas maya, e-learning dimanfaatkan sebagai upaya untuk melengkapi pembelajaran dalam rangka memper-kaya materi yang diajarkan dalam kelas konvensional. Model pembelajaran yang meng-gabungkan antara proses belajar mengajar dalam kelas konvensional dengan kelas maya. Inilah yang kemudian disebut blended learning. Lebih lengkapnya lagi, Josh Bersin (2004) dalam Bahan Ajarnya The Blended Learning Book, menyatakan definisi blended learning adalah kombinasi dari berbagai ‘media’ belajar (teknologi maupun aktivitas) untuk menciptakan pembelajaran yang optimal bagi siswa. Istilah ‘blended’ menyatakan bahwa pembelajaran konvensional yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas, diperkaya dengan berbagai sumber digital.

3.   Jenis perangkat lunak pendukung kelas maya  
Dalam rangka mendukung kelas maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat lunak/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Secara umum dikenal dua jenis aplikasi yaitu aplikasi Learning Management System (LMS). Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, seiring meluasnya pemanfaatan Social Network (SN) khususnya Facebook, muncullah aplikasi Social Learning Network (SLN) sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya. 
a         Learning Management System (LMS) 
Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten (content delivery system), dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa. Sedangkan menurut Kerschenbaum (2009) dalam LMS Selection Best Practices, LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasikan secara otomatis berbagai kegiatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi ini untuk berbagi sumber belajar, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa, menyampaikan pengumuman, memberi tugas maupun ujian, serta memberikan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca materi belajar, menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor. 
b        Social Learning Network/s (SLN/SLNs) 
LMS dan LCMS merupakan perangkat lunak yang telah banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem inikurang memperhatikan daya suai (adaptability), fleksibilitas, dan hubungan sosial. Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan sosial dinonaktifkan yang menyebabkan pengelola sistem tidak dapat mengetahui hal-hal yang sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Oleh karena itu, dalam perkembangan teknologi saat ini, konsep hubungan sosial dan kepedulian sosial mulai diterapkan dan memberikan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan pembelajaran. Dengan adaptasi konsep ini dalam teknologi, siswa dapat berkolaborasi, meningkatkan kemampuan kognitif, dan keterampilan sosialnya. Oleh karena itu, muncullah paradigma baru dalam belajar yang disebut CSSL (Computer Supported Social Learning). Di dalamnya terdapat konsep Social Learning Network yang bertujuan untuk mendorong penggunanya memiliki pengalaman baru dalam belajar menggunakan jejaring sosial (Social Network) yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial (Halimi, 2011).  
Jejaring sosial atau Social Network (SN) adalah ‘sebuah jejaring’ yang memuat interaksi sosial dan hubungan interpersonal. Secara lebih rinci, SN adalah sebuah aplikasi atau laman yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cara saling bertukar informasi, komentar, pesan, gambar, maupun audio-video. Dalam Social Network Sites (SNS) seperti Facebook atau Twitter, pengguna difasilitasi untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan kolaborasi (Greenhow, Robelia, & Hughes, 2009). Dengan kata lain, mekanisme bersosialisasi melalui jaringan ini telah terbukti dapat meningkatkan hubungan interpersonal dan memfasilitasi komunikasi nonverbal melalui media seperti audio-video maupun gambar. Dengan berkomunikasi melalui media ini, interaksi interpersonal menjadi lebih dekat. Oleh karena itu, berdasarkan kelebihan inilah berbagai situs jejaring sosial didorong untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran (Huang, 2010). 
Social learning network (SLN) atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena.  
  Penggunaan Social Network (SN) untuk pembelajaran dalam pendidikan formal.
  Penggunaan SN oleh para pelajar dalam sebuah kolaborasi/diskusi yang dilaksanakan secara informal.
  Penggunaan laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial (SLN). 
  Penggunaan SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
















Minggu, 05 April 2020

Tips dan Trik Cuci Tangan Untuk Hindari Virus

tiktamka.blogspot.com

TIPS DAN TRIK CUCI TANGAN YANG BENAR
AGAR EFEKTIF MEMBUNUH VIRUS

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO secara resmi menyatakan bahwa status virus corona jenis baru yang disebut COVID-19 telah berubah menjadi sebuah pandemik. Alhasil, seluruh orang di dunia harus melakukan berbagai langkah pencegahan agar dapat terhindar dari penyakit yang satu ini.

Menurut WHO, cara paling sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari virus COVID-19 ini adalah dengan cuci tangan sesering mungkin sehingga dapat membunuh semua virus dan bakteri yang menempel di tangan. Namun, bagaimana sih cara efektif cuci tangan agar benar-benar bersih? Berikut ini Kania akan membagikan tips dan triknya untuk kamu. Simak sampai habis, ya!

1.      Tata Cara Cuci Tangan Menurut WHO
Untuk melenyapkan berbagai virus yang menempel di tangan, pertama-tama kamu dapat membasahi kedua tangan menggunakan air bersih. Setelah itu, tuangkan sabun pada tangan secukupnya hingga dirasa cukup untuk membersihkan semua permukaan tangan. Kemudian, gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya, serta jangan lupa untuk menggosok punggung tangan dan sela-sela jari.

Selanjutnya, silakan gosok punggung jari mennggunakan telapak tangan yang satunya dengan posisi jari yang saling bertautan, lalu genggam dan gosok ibu jari dengan posisi memutar. Saat cuci tangan, jangan lupa juga untuk menggosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar area kuku pun ikut terkena sabun. Setelah itu, basuh tangan menggunakan air mengalir dan keringkan tangan menggunakan lap sekali pakai.

2.      Perhatikan Durasi Cuci Tangan
Saat cuci tangan, kamu pun sebaiknya tidak terburu-buru atau secara asal. Agar lebih efektif dalam membunuh virus ataupun kuman pada tangan, pastikan kamu cuci tangan dengan mengikuti anjuran durasi dari WHO, yaitu sekitar 20 hingga 30 detik menggunakan sabun dan membilasnya menggunakan air bersih yang mengalir.

3.      Keringkan Tangan dengan Lap Sekali Pakai
Perlu kamu ketahui bahwa kuman kerap berkembang biak di area yang lembap. Oleh sebab itu, pastikan kamu tidak meninggalkan wastafel sebelum tangan benar-benar kering, ya! Saat mengeringkan tangan, sebaiknya kamu menggunakan lap sekali pakai yang bersih seperti tisu kering. Hal ini karena lap sekali pakai yang bersih dinilai lebih efektif. Namun, jika di tempatmu hanya terdapat opsi pengering tangan berupa blower, pastikan kamu menunggu hingga tangan benar-benar kering.

4.      Cuci Tangan Sesering Mungkin
Banyak orang hanya melakukan cuci tangan sebelum makan atau setelah menggunakan toilet saja. Padahal, virus dan bakteri tersebar di mana-mana, misalnya pada tombol lift, pegangan tangga, kartu ATM, pintu rumah, permukaan meja, keyboard laptop atau komputer, remote AC, bahkan ponsel yang setiap saat kamu genggam.

Oleh karena itu, lakukanlah cuci tangan sesering mungkin setelah menyentuh benda-benda di sekitarmu. Selain itu, agar lebih maksimal dalam membunuh kuman, sterilkan berbagai barang personal yang sering kamu pakai menggunakan tisu pembersih anti bakteri. Namun, pastikan juga tisu pembersih yang kamu pakai memiliki tekstur yang lembut agar barang kesayanganmu tidak rusak atau lecet.

5.      Tak Ada Air dan Sabun? Gunakan Hand Sanitizer!
Jika kamu berada dalam kondisi di mana tidak ada air dan sabun sehingga sulit untuk cuci tangan, kamu bisa menggunakan hand sanitizer dengan basis alkohol setidaknya 60 persen sebagai alternatifnya. Meskipun tidak seefektif cuci tangan dalam menghilangkan virus, tapi penggunaan hand sanitizer dapat membantu mengurangi jumlah kuman yang menempel secara cepat.

Untuk menggunakannya, silakan tuang gel hand sanitizer pada telapak tangan, lalu gosok kedua permukaan tangan hingga sela-sela jari. Setelah itu, tunggu hingga mengering. Namun, perlu diingat bahwa cara ini hanyalah sebagai alternatif sehingga kamu tetap harus cuci tangan saat sudah menemukan air dan sabun.

Lakukanlah trik cuci tangan di atas secara rutin agar kamu terhindar dari berbagai kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus corona. Jangan lupa, ajak juga semua orang yang kamu sayangi untuk melakukan cara efektif cuci tangan di atas agar mereka pun selalu sehat dan terhindar dari penyakit! Selamat mengikuti trik cuci tangan di atas!

Cara Tepat Menggunakan Masker

tiktamka.blogspot.com


CARA TEPAT MENGGUNAKAN MASKER

Masker sangat penting digunakan orang sakit (demam/batuk/bersin) atau mereka yang merawat orang sakit. Berikut panduan cara menggunakan masker yang tepat.
  1. Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  2. Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
  3. Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  4. Ganti masker yag basah dengan masker baru dan jangan gunakan kembali masker yang sudah dipakai.
  5. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk memasang masker baru, ikut poin pertama di atas.


Jumat, 03 April 2020

Soal Latihan US

tiktamka.blogspot.com


Soal Pilihan Ganda

1. Tujuan dalam pengembangan Komunikasi dalam Jaringan adalah ....
A. Mempermudah dalam penyebaran Trojan, Malware, dan Virus komputer
B. Diharapkan dapat meningkatkan Cracking atau Carding dalam ruang lingkup luas
C. Mempermudah dalam melakukan interaksi jarak jauh dengan orang lain
D. Mempersulit manusia dalam mengirim atau menerima informasi
E. Mempermudah sharing file

2. Apakah yang dimaksud dengan Cyber Crime ?
A. Cyber adalah Internet dan Crime adalah Eskrim. Sehingga Internet yang dapat digunakan untuk memperoleh Eskrim
B. Kejahatan Dunia Maya (Internet) yang dapat menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak dengan cara menghancurkan suatu sistem sehingga pihak yang diuntungkan dapat dengan mudah masuk kedalam sistem tersebut dan merusaknya
C. Suatu tindakan yang dapat menguntungkan orang lain sehingga terjadi komunikasi yang baik
D. Suatu perbuatan baik yang dapat digunakan dalam kegitan berinteraksi di Jaringan Internet
E. Suatu perbuatan yang dapat bermanfaat untuk orang banyak

3. Siapa pembuat/pendiri Edmodo ?
A. Nicolas Borg dan Jeff O’Hara
B. Nicolas Borg dan James
C. Albert dan Jeff O’Hara
D. Cristian dan Michael
E. Erick dan Robert

4. Perangkat lunak pengolah angka/Spreadsheet memiliki kemampuan logis untuk mengolah data matematis. Apabila diberikan perhitungan 7+7/7+7x7-7, langkah yang akan dilakukan Spreadsheet untuk menyelesaikannya tercermin pada nomor ? 

Tentang COVID-19

tiktamka.blogspot.com

Tentang COVID-19


Apa Itu COVID-19

Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).

Bagaimana COVID-19 Menular?

COVID-19 adalah penyakit baru dan para peneliti masih mempelajari bagaimana cara penularannya. Dari berbagai penelitian, metode penyebaran utama penyakit ini diduga adalah melalui droplet saluran pernapasan dan kontak dekat dengan penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter).
Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita pada saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, orang yang sedang sakit, diwajibkan untuk menggunakan masker untuk mencegah penyebaran droplet. Untuk penularan melalui makanan, sampai saat ini belum ada bukti ilmiahnya.

Melindungi Diri dari COVID-19

tiktamka.blogspot.com
Melindungi Diri dari COVID-19

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau membantu
menghentikan penyebaran coronavirus, antara lain:

Hal yang Harus Dilakukan :


Tetap tinggal di rumah
bekerja dari rumah
belajar dari rumah
beribadah di rumah